Blog Khusus Doa - Jima' atau bekerjasama tubuh merupakan ibadah yang dikhususkan kepada orang yang sudah melewati pintu ijab kabul ini memang merupakan salah satu kebutuhan biologis yang harus di penuhi oleh suami dan isteri. Untuk itu, ada beberapa pesan Rasulullah SAW untuk para perempuan dikala melayani suami di daerah tidur.
(Pelajari juga: Lafadz Doa Sebelum Berhubungan Badan Suami Istri)
Dan berikut ialah pesan Rasulullah SAW yang patut kita ketahui, khususnya kaum perempuan dikala melayani suaminya di atas ranjang.
- Memberi nuansa kemesraan dengan penampilan.
Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik perempuan ialah yang kalau engkau melihatnya akan membahagiakan dirimu, kalau engkau memerintahnya akan mentaatimu, dan kalau engkau tidak berada di sampingnya ia akan menjaga hartamu dan dirinya sendiri.” (HR. Bukhari).
Oleh sebab itu, kecantikan dan kerapian istri sangat disukai suami. Maka pada dikala akan beribadah di kamar, bersoleklah sebaik-baik penampilan yang disukai suami dan di ridhai Yang Mahakuasa SWT. Karena itu akan menambah nuansa kemesraan dikala berjima’. - Mempesona setiap kali di pandang.
Rasulullaah SAW bersabda: “Istri yang terbaik ialah istri yang mempesonakanmu setiap kali kamu pandang…” (HR. An-Nasai).
Selain menjaga penampilan, seorang istri juga seyogyanya berusaha untuk terlihat mempesona dikala akan berjima’. Misalnya, dengan tersenyum mesra. Hal tersebut pasti akan melimpahkan pahala yang sangat besar. - Memenuhi permintaan suami dengan segera.
Rasulullah SAW bersabda: “Bilamana seorang suami mengajak istrinya (untuk bekerjasama seksual), maka penuhilah dengan segera sekalipun istri sedang sibuk di dapur!” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
(Pelajari juga: Doa Ketika Bersetubuh atau Berjima Suami Istri)
Hasrat seksual memang sebuah kebutuhan biologis yang tidak sanggup ditunda pemenuhannya (bagi suami-istri). Maka dari itu Yang Mahakuasa SWT membuat makhluk-Nya serba berpasang-pasangat dengan salah satu alasannya yaitu semoga insan sanggup dengan halal menyalurkan hasrat seksual kepada pasangan halalnya. Istri yang tidak memenuhi harapan suami dengan segera, maka siksa di alam abadi sangatlah pedih untuknya. Dan tidak sanggup di pungkiri lagi bahwa hal tersebutlah yang merupakan salah satu faktor ketidak harmonisan dalam rumah tangga. - Dilarang bersetubuh ketika haidh dan nifas.
Rasulullaah SAW bersabda: “…. Maka setubuhilah istrimu sesuka hatimu, dari depan dan dari belakang! Tetapi jangan melalui dubur dan jangan ketika (istrimu) sedang haidh!” (HR. Tirmidzi).
Sebagaimana sudah kita ketahui, bahwasannya perempuan yang sedang haidh dan nifas tidak boleh disetubuhi. Juga perlu di ingat bahwa bersetubuh melalui dubur itu tidak diperbolehkan dalam agama. Maka, seorang istri haruslah mengingatkan hal tersebut kepada suami. - Dilarang memandangi alat kelamin suami.
Rasulullaah SAW bersabda: “Tatkala salah seorang diantara kalian bersetubuh dengan istri atau budak wanitanya, maka janganlah memandangi alat kelaminnya! Karena yang demikian itu sanggup menyebabkan kebutaan”. (HR. Baihaqi).
Oleh karenanya, janganlah seorang istri melihat kemaluan suami, begitupun sebaliknya meskipun hal tersebut di makruhkan. - Dilarang membayangkan tubuh pria lain.
Yang Mahakuasa SWT berfirman: “Orang-orang yang menganggap istrinya sebagai ibunya di antara kalian (padahal jelaslah) bahwa istri bukanlah ibu mereka! Ibu mereka tiada lain ialah perempuan yang melahirkan mereka. Sesungguhnya mereka itu benar-benar mengucapkan ucapan mungkar lagi dusta!” (QS. Al-Mujadilah ayat 2).
Suatu keharusan bagi suami dan istri dikala bersetubuh dihentikan membayangkan wajah orang lain sebab dikhawatirkan terjadinya talak dhihar. - Pandai menata kenyamanan daerah tidur.
Sebagaimana pesan Rasul kepada putrinya, Siti Fatimah: “Wahai Fatimah, perempuan yang menghamparkan ganjal untk berbaring, atau menata rumah untuk suaminya dengan baik hati, berserulah para malaikat untuknya. Teruskanlah amalmu, maka Yang Mahakuasa SWT telah mengampunimu dari dosa yang kemudian dan yang akan datang.” Dikarenakan, ganjal tidur merupakan faktor penting untuk mewujudkan kemesraan dan kepuasan seksual, maka tatalah daerah tidur sebelum istri melayani suami. Karena, yang demikian itu, amat besar pahalanya. - Merahasiakan usrusan ranjang kepada orang lain.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya sehina-hina derajat insan di sisi Yang Mahakuasa kelak pada hari simpulan zaman ialah suami yang menyetubuhi istrinya dan istripun senang melayani persetubuhannya, kemudian salah satu di antara keduanya membuka diam-diam persetubuhan itu kepada orang lain.” (HR. Muslim).
Seorang istri yang shalihah pastinya akan menjaga diam-diam dengan suaminya dikala berjima’ sebab yang demikian itu merupakan salah satu upaya menutup aibnya. - Memahami etika bersetubuh.
Dengan memahami etika bersetubuh yang baik, dari segi kesehatan dan agama tentunya akan menghasilkan kenikmatan dan melahirkan generasi-generasi yang shalih dan shalihah. Untuk etika berjima' silakan sanggup dipelajari pada artikel yang berjudul : "8 Etika Suami Istri dikala Berhubungan Badan)"

0 comments:
Post a Comment