Kumpulan bacaan Doa - doa sholat harian islami lengkap dengan latin dan terjemahan.

Tuesday, February 16, 2016

Etika Foreplay Suami Istri sebelum Berhubungan Badan

Blog Khusus Doa - Hubungan tubuh suami istri merupakan hak kedua belah pihak. Selama ini, ada anggapan yang beredar bahwa kekerabatan ini hanya lebih banyak dinikmati oleh suami saja. Maklum, pihak istri lebih banyak ditutupi rasa risih dan juga malu, sekalipun pada suami yang telah bertahun-tahun hidup bersama.

Berbeda dengan suami, istri memerlukan proses lebih lama. Salah satu hal terpenting yakni soal pemanasan yang harus dilakukan oleh suami atau istilah sekarangnya sering kita sebut dengan foreplay.

(Pelajari juga: 8 Adab/Etika Suami Istri dikala Berhubungan Badan)

Dari beberapa hadist shahih yang dituturkan oleh Rasul Muhammad SAW, ada beberapa yang harus diperhatikan oleh suami soal pendahuluan ini. Berikut di antaranya, sebagaimana dilansir dari laman Islam Pos.

  1. Kata-kata mesra
    “Janganlah salah seorang dari kalian menjima’ istrinya ibarat hewan ternak mendatangi pasangannya. Tetapi hendaklah ada ar rasuul antara keduanya.”

    Ditanyakan kepada beliau, “Apakah ar rasuul itu wahai Rasulullah?”

    Beliau menjawab, “Ciuman dan kalimat-kalimat dialog (mesra),” (HR. Ad Dailami).

    Sebelum melaksanakan jima’, dahuluilah dengan kata-kata romantic atau kiata-kata yang mesra. Rasulullah, di hari-hari biasa saja memanggil Aisyah dengan Humaira, yang artinya pipinya kemerahan. Betapa ia sangat romantis, kan?

    Kata-kata romantis dan mesra ini yang pertama akan mencairkan suasana dan menciptakan rileks.
  2. Kecupan
    “Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya ibarat binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu menunjukkan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu,” (HR. Tirmidzi).

    (Pelajari juga: Doa Ketika Bersetubuh / Berjima' Suami Istri Lengkap)
  3. Sentuhan
    Jika kata-kata mesra yakni pendahuluan dengan ucapan dan kecupan yakni pendahuluan yang agak meningkat, maka pendahuluan yang lainnya yakni dengan sentuhan.

    Imam Abu Hanifah ditanya oleh muridnya ihwal suami yang memegang kemaluan istrinya atau istri memegang kemaluan suaminya (sebagai pendahuluan jima’), ia menjawab, “Tidak masalah, bahkan saya berharap ini akan memperbesar pahalanya,” (Tabyin al-Haqaiq). Allahu alam bishawwab.

Sumber http://www.blogkhususdoa.com/

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Etika Foreplay Suami Istri sebelum Berhubungan Badan

0 comments:

Post a Comment